
Paskah Bersama IPMAPANDODE: Membangun Solidaritas Mahasiswa Papua di Perantauan
Ikatan Pelajar Mahasiswa/i Kabupaten Paniai, Nabire, Dogiyai, dan Deiyai (IPMAPANDODE) sukses menggelar Perayaan Paskah yang berlangsung meriah di Asrama Dogiyai, Tomohon, Sulawesi Utara. Acara ini menjadi momen berharga yang mempererat hubungan antar mahasiswa Papua dari berbagai daerah yang kini berada di perantauan, mengusung semangat kebangkitan Kristus dan kebersamaan.
Ketua Panitia, Pitalis Butu, menyampaikan bahwa perayaan Paskah ini lebih dari sekadar perayaan agama. “Ini adalah momen penyatuan hati bagi kami, mahasiswa Papua yang jauh dari rumah, untuk menguatkan iman dan semangat kami bersama-sama,” ujarnya.
Tema yang diangkat dalam acara tersebut adalah "Kebangkitan Kristus Memberi Harapan yang Penuh", dengan subtema "Kuasa Paskah Membawa Transformasi Hidup Secara Holistik dan Bertumbuh Lebih Kuat di Tengah Tantangan Disrupsi". Manfred Kegou, Mandataris Wakil Pengurus IPMAPANDODE, menekankan bahwa tema ini relevan dengan tantangan yang dihadapi oleh para mahasiswa di era yang penuh perubahan ini. Menurutnya, kegiatan ini mengajarkan pentingnya bertumbuh dalam iman dan karakter di tengah dunia yang terus berkembang.
Pendeta Rosalina Higir Mamahit, M.Th., memberikan khotbah yang sangat menyentuh, mengajak peserta untuk bangkit dari kejatuhan dan membuang rasa malas serta egoisme. “Kristus bangkit untuk memberi kita kekuatan agar tidak terperangkap dalam kejatuhan. Mari kita bangkit dan menjadi terang bagi sesama,” tegasnya.
Sebelum ibadah puncak, IPMAPANDODE menyelenggarakan berbagai kegiatan yang disambut antusias oleh para peserta. Nopela Pakage, seorang peserta, mengungkapkan rasa terima kasihnya. “Kami merasa dihargai melalui kegiatan ini karena diberi ruang untuk mengekspresikan bakat kami,” ujarnya dengan penuh semangat.
Ketua Badan Pengurus IMIPA Cabang Tomohon juga memberikan apresiasi kepada panitia dan pengurus atas kerja kerasnya dalam menggelar acara tersebut. "Organisasi ini benar-benar menjadi rumah bagi mahasiswa Papua di perantauan. Terima kasih untuk semangat dan kerja kerasnya," ujarnya.
Manfred Kegou juga menekankan pentingnya berorganisasi. “Kampus mungkin hanya mengajarkan teori, namun organisasi adalah tempat yang membentuk karakter dan jiwa kepemimpinan kami,” katanya. Hal ini diperkuat oleh Yohanes Agapa, Perwakilan Senior IPMAPANDODE, yang menyatakan bahwa organisasi adalah tempat pembentukan karakter dan pengetahuan yang akan membawa mereka menuju masa depan yang lebih baik.
Ansel Makai, Perwakilan anggota IPMAPANDODE, menambahkan bahwa acara ini menjadi sarana refleksi dan pemikiran tentang pentingnya transformasi diri dan kesiapan menghadapi tantangan masa depan. “Jika kita tidak berubah dari hal-hal kecil, maka perubahan besar tidak akan terjadi,” ujarnya.
Acara ini tidak hanya menjadi ruang ibadah, tetapi juga sebagai tempat untuk membangun solidaritas, memperkuat karakter, dan meneguhkan harapan bagi mahasiswa Papua di Sulawesi Utara, terutama bagi Mahasiswa Mepagoo. Maria Pigome, salah satu tim pengarah IPMAPANDODE, mengakhiri dengan penuh rasa syukur, "Kami pulang dari acara ini dengan hati yang dikuatkan, siap menghadapi tantangan, dan tetap membawa terang di mana pun kami berada."